Hola Friends :)

welcome blog walker (o_o)b

Wednesday, November 23, 2011

Philophobia

Aku terdiam, dibawah langit malam, diguyur hujan.
Kamu berjalan menjauh, semakin jauh. Tanpa menoleh.

"Kenapa orang yang saling suka harus sama-sama? Kenapa kalau saling cinta, harus memiliki?", aku bertanya pada kamu. Berharap mendapat jawaban.
"Terus, kenapa kamu selalu minta aku buat nemenin kamu?"

Aku diam.
Harusnya kamu tahu aku membutuhkan kamu, tapi ...

Aku bersenandung, menyanyikan I Remember - Mocca.
Kamu diam, aku tahu kamu mendengarkan. Lalu hening di antara kita.
"Kok berenti nyanyinya? Lanjutin aja."
"Gak mau."
"Kenapa sih perempuan, kalo diminta tentang sesuatu hal terutama buat yang kedua kalinya selalu gak mau?"
"Ya pokoknya gak mau."
Aku keras kepala, maaf. Kamu tahu itu tapi masih terus ada disamping aku.

Kamu selalu berusaha menyukai apa yang aku sukai.
Walau terkadang aku tidak menyukai apa yang kamu sukai.
Kamu selalu menyukai apa yang aku sukai.
Menertawakan hal yang benci untuk membuat aku merasa lebih baik.
Aku tidak mengerti. Kenapa?
Kamu menyayangi aku?
Aku lebih dari sekedar membutuhkan kamu, aku menyayangi kamu. Juga.

"Aku sayang kamu."
Hanya dengan mengulang kata-kata yang kamu ucapkan itu, lalu menambahkan kata juga pada akhir kalimatnya sudah membuat kamu tersenyum. Aku juga tersenyum, tapi aku menutupinya.
Aku takut.

Terguyur hujan, menahan dingin malam.
Kamu menjauh. Aku menunggu.
Kamu tidak menoleh. Aku beranjak pergi. 

2 comments:

  1. Dalem banget, tapi kenapa harus takut jatuh cinta, Dit? Trauma masa lalu kah?

    Don't screw up the best thing ever happened in your life just because you're a little unsure about yourself. I screwed it up, once, and I still regret it for the rest of my life...>_<

    ReplyDelete
  2. trauma masa lalu? mungkin iya :)
    bagaimana kita begitu menyayangi seseorang saat orang itu bahkan sangat tidak menginginkan kita untuk ada disampingnya. itu yang dirasakan.
    tapi saya mengikhlaskannya.

    tapi rasa takut itu masih ada ka keven (-__-)
    saran aku : jangan menyesal, mungkin memang ada kepastian lain yang lebih baik dari rasa ketidakpastian saat itu kan? :D
    aku sering berfikir kaya gitu :)

    ReplyDelete

silahkan komentar nya :D