saya benci bulan september, dengan segala rintik hujan nya yang tidak terduga membawa mendung dan petrichor yang membuat saya melankolis dan mengingat segala kenangan yang ada.
sekilas ada bayangan kamu dibawah rintik hujan itu. tanpa payung dan menunggu di depan pagar.
tersenyum manis ketika saya datang dan memayungi badan kamu yang sedikit basah.
"kamu dingin?"
"enggak."
kemudian tangan kamu meraih pundak saya dan mendekatkannya ke tubuh kamu.
saat itu ada degupan aneh di jantung saya, membuat saya berfikir.
"oh mungkin ini saatnya saya mulai menyayangi apa yang kamu lakukan terhadap saya."
bulan september pertama saya dan kamu terlewati dengan banyak tawa dan cerita. tawa kamu dan cerita saya. saya banyak berbicara tentang apa yang saya suka, apa yang saya tidak suka dan kamu hanya akan mengangguk dan tersenyum. saya tersenyum kemudian berfikir,
mungkin kamu lebih suka mendengarkan.
mungkin kamu lebih suka mendengarkan.
atau kamu tidak mau untuk membuka siapa kamu sebenarnya terhadap saya. saya hanya bisa menebak-nebak.
saya suka bulan september pertama saya dan kamu, pertrichor yang membawa kenangan manis dan degupan di jantung saya ketika mengingat kamu dan suara tawa kamu. saat pundak kamu dan saya bersentuhan saat saya dan kamu saling bercerita.
bulan september kedua datang,
kamu masih berdiri diawah rintik hujan dan di depan pagar. tanpa payung.
saya datang dengan senyuman dan disambut dengan wajah kamu yang datar.
"enggak usah, bikin repot."
entah bagian mana yang repot, kamu membawa payung atau perhatian saya yang takut kalau kamu sakit. mungkin dua dua nya membuat kamu repot saat ini.
sudah tidak ada tawa di bulan september kedua saya dan kamu.
sesekali ada pertengkaran yang berakhir dengan,
"maaf."
"enggak papa, kamu gak salah. saya yang selalu salah dan kamu selalu benar."
saya benci bulan september. yang sekarang datang lagi dan harus saya lewati 30hari nya. dengan mendung yang datang dan menitikkan hujan tiba-tiba dan menyebarkan petrichor membuat saya terdiam mengingat setiap bulan september yang pernah saya lalui seumur hidup saya.
mungkin terselip kamu diantara bulan september saya yang lalu.
kamu dan banyak kamu yang lainnya.
kakak Dita :'
ReplyDeletejangan terharu gitu dong dek ririz :")
DeleteEmang kampret banget bulan September.
ReplyDelete