"Ketika hendak berpisah—kenapa musti hati? dan terjadi pengulangan di sini. Hati dua kali—saya loncat sedikit. Dulu, lain lagi. Saya pernah menulis di twitter saya, mengucap “hati-hati” ketika berpisah itu romantis. Karena kita semacam menitipkan hati kita kepada orang tersebut. Hanya saja saya sedikit trauma dengan hal ini. Dengan kata-kata saya sendiri—tidak gampang menitipkan hati kepada orang lain. Betul? Entahlah, tidak gampang—atau tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, batasnya sangat tipis."
itu sebagian dari postingan perempuan sore, Theoresia Rumthe.
sangat manis postingnya. bikin sedikit iri. ingin mengucapkan "hati-hati" juga pada seseorang yang gue suka, mungkin sayang. kalau ada teman yang main ke rumah, gue selalu bilang "hati-hati ya dijalan". tapi "hati-hati" yang gue ucapin buat kamu, lain. ini bener bener "hati-hati" yang dengan hati.
tapi kali ini, kamu yang bilang "hati-hati". itu dua kali, kemarin dan hari ini. mungkinkah kamu menitipkan juga hati kamu?
sedikit berharap.
kalau tidak sengaja bersentuhan jari dengan kamu, ada sesuatu. entah apa itu.
p.s : hati-hati dari laki-laki lain, sangat beda dengan hati-hati kamu.
No comments:
Post a Comment
silahkan komentar nya :D