kamu tak pernah paham esensi nya,
hanya mau berkata dan bermakna dalam kata kata yang kamu ucapkan sendiri.
hidup ini penuh rasa ego, dan kamu seperti menyiram minyak pada api yang hampir padam sebentar lagi.
yang kecil tak perlu dibesar-besarkan.
yang tak sepaham juga tak perlu dipahamkan?
yang aku tanya bukan keputusan,
tapi kesepakatan.
kalo cinta memang sengit dan kita tarik menarik di dalamnya,
kenapa harus ditanyakan apa artinya sebuah tegangan dan regangan ini?
mungkin kita hanya rindu pada sunyi sepi yang isinya hanya diri kita sendiri.
padahal saya selalu bertanya apa jadi nya saya tanpa kamu,
kamu tanpa saya.
takdir itu ada, saya paham semua ada dalam sebuah garis, semua punya titik temu dan singgungnya.
mengertilah, ini bukan benci, ini bukan rasa 'tidak suka'.